Introduction How can we then construct a culturally pluralist theory of discourse? Further, once such a theory is adopted, how can we uphold the multicultural perspective and at the same time keep the dialogue
Bahasa dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan karena bahasa merupakan salah satu wujud kebudayaan. Secara otomatis maka budaya juga tidak lepas dari wacana. Hubungan wacana dan kebudayaan saling mempengaruhi, terlebih wacana adalah satuan bahasa yang
Analisis wacana rupanya mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar bahasa, terutama dalam keterampilan yang bersifat produktif, yaitu bertutur kata dan menulis (Wahab, 1991: 136). dalam hal menulis, kita mengenal istilah keutuhan (unity) dan
Membicarakan analisis wacana (AW) dan analisis wacana kritis (AWK) maka kita harus memahami dulu apa itu wacana. Wacana dalam bahasa Inggris discourse merupakan rangkaian teks baik lisan maupun tulis sebagai wujud tindak komunikasi yang
Wacana merupakan rangkaian ujaran yang untuh pada suatu tindak komunikasi yang teratur dan sistematis yang mengandung gagasan, konsep, atau efek yang terbentuk pada konteks tertentu (Foucault, 1972:48-49). Setiap tindak komunikasi merupakan bagian dari wacana,
Suatu wacana yang lengkap selalu melibatkan teks, ko-teks, dan konteks sebagai unsur wacana. Teks merupakan keseluruhan teks yang diungkapkan atau dibaca, sedangkan ko-teks adalah unsur yang sejajar dengan teks baik yang mengikuti atau mendahului
Membicarakan tentang wacana maka tidak lepas dari unsur teks, karena teks merupakan perwujudan dari wacana. Teks bukan hanya merupakan wacana tulis, tetapi juga wacana lisan. Disisi lain perlu dipahami bahwa, tidak semua teks mengandung
Suatu teks memiliki wacana jika unsur kohesi, koherensi, dan referensi terdapat pada suatu teks. Untuk mengetahui unsur – unsur tersebut maka perlu mengetahui bagaimana penerapanya dalam teks baik lisan maupun tulis. Kohesi dapat diartikan
Dalam kajian wacana (discourse analysis) kita kenal istilah functional grammar. Functional grammar adalah susunan kata bahasa (wording of language) yang mencakup 3 aspek utama yaitu participant, process, dan circumstances. Functional grammar dapat digunakan untuk mengetahui clausa
Suatu teks baik lisan maupun tulis dapat dikatakan sebagai wacana jika memenuhi syarat – syaratnya. Pengertian wacana dan syarat wacana terkait dengan kohesi dan koherensi ciri – ciri lain yakni (1) topik, (2) tuturan